Pembalakan Hutan

Ananda Mahdar | 18-06-2021 06:45:15

Pembalakan liar marak di hutan lindung Sendiki. Sepanjang jalan, sejumlah pohon terlihat kulit terkelupas. Ada yang sengaja mengelupas kulit pohon agar mati. Ada juga sejumlah bagian bawah gosong bekas terbakar. Ada juga cara pelaku pembalakan liar yang “meracuni” dengan cara menyuntik cairan roundup herbisida di akar dan bagian batang pohon. Roundup biasa digunakan petani membasmi gulma atau rumput di lahan pertanian. Puluhan batang pohon tumbang, bergelimpangan di sejumlah titik, tersebar di hutan lindung Sendiki. Sejak terjadi pembalakan liar, suhu udara menjadi panas. Masyarakat terdekat di Desa Tambakrejo, mengalami krisis air dan banjir rob. Warga Tambakrejo, bersama petani hutan tengah mengajukan izin perhutanan sosial di hutan lindung Sendiki. Konsepnya, hutan tetap menjaga hutan hingga secara ekologi terjaga. Masyarakat bisa mendapat keuntungan ekonomi dengan menanam di sela pepohonan dan paket wisata hutan. Saat ini, KTH Maju Mapan mendapat hak pengelolaan hutan seluas 289 hektar, 30 hektar hutan lindung dan 259 hektar hutan produksi. Hutan lindung Sendiki diajukan untuk perubahan izin itu. Ke depan, hutan lindung Sendiki potensi jadi ekowisata. Hutan lindung Sendiki, menyimpan kekayaan satwa dan burung liar, 40 jenis terindentifikasi. Ia bisa jadi atraksi wisata bird watching atau pengamatan burung. Selain itu, ada kecenderungan anak muda berlibur ke alam tinggi untuk selfie atau berswafoto. Selain bangun canopy trail pengunung bisa berjalan di atas pepohonan.